Mi6 : Pileg 2024 diduga akan diwarnai menguatnya pertarungan Kader Ideologis Partai vs Diaspora Politik

- Rabu, 6 April 2022 | 19:30 WIB
Foto : Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH
Foto : Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH

Seputarntb.com - Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 menduga pada gelaran Pemilihan Legislatif ( Pileg ) 2024 di NTB akan diwarnai oleh fenomena migrasi dan exodus Politisi ke Parpol lain yang dianggap lebih menjanjikan secara karier politik- ekonomi plus  tawaran hak istimewa // privilege // lainnya. Tawaran aneka Konsesi Politik ini tentu  menggiurkan bagi Politisi yang memiliki ketokohan kuat guna memuluskan ekspektasi karier politiknya.


Apalagi hampir dua tahun ini kondisi perekonomian masyarakat berantakan dihantam badai pandemi covid 19. Tentu hal ini juga  berpengaruh pula terhadap kondisi cash-flow para politisi  dalam mengatur keperluan biaya entertain politiknya.


"Sehingga munculnya tawaran insentif politik elektoral dari Parpol untuk menggaet politisi yg memiliki kantong suara  maupun rekam jejak yang jelas pada Pileg 2024 akan marak dan masif," kata Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH melalui siaran pers , rabu ( 6/4 )


Selanjutnya pria yang familiar disapa didu mengatakan dengan munculnya partai baru dengan mengusung berbagai jargon politik untuk menarik simpati rakyat, maka hal tersebut menjadi peluang dan harapan bagi Politisi dalam menentukan afiliasi maupun karier politiknya.


"Belajar dari Pemilihan Legislatif sebelumnya, tentu dlm Pileg 2024  parpol lama maupun baru ( baca: non parlementer ) ingin memperoleh suara elektoral terbanyak. Disinilah letak pentingnya selain mesin partai , yakni keberadaan figur dan performance Caleg yang diusung akan menentukan perolehan suara partai. Tak kalah pentingnya  juga topangan  logistik politik untuk mengakselerasikan gerakan politik," ulas didu .


Berebut Pengaruh Tokoh dan Vote Getter


Didu menengarai dlm Pileg 2024 akan terjadi  pertarungan antar parpol berebut pengaruh  dalam  menggaet figur/Tokoh  guna menopang perolehan suara partai baik sebagai caleg ataupun vote getter.



"Mi6 menduga menjelang Pileg 2024 akan banyak figur penting di NTB yang terlibat secara partisan.  Contohnya fenomena TGB merapat dan diberikan kehormatan/ privilege oleh Partai Perindo. Apapun dalihnya,  Keberadaan TGB sebagai Vote Getter di Perindo hari ini harus dimaknai sebagai bentuk ajakan dan dukungan untuk Parpol besutan Hary Tanoe ini," tandas didu.


Langkah Politik Instan Perindo mengajak TGB dlm gerbongnya tidak bisa pula ditafsirkan bebas nilai. Pasti ada hidden agenda baik di depan ( front stage ) maupun backstage. Yang utama pasti dampak perolehan suara Perindo akibat TGB Effect tersebut.


"Perindo tentu sudah mengkalkulasi elektoral effectnya ketika mengajak TGB dalam satu barisan. Kedepan bisa jadi banyak figur/tokoh yang bergabung dengan Perindo," kata didu.


Didu menambahkan pada akhir medio desember 2021 misalnya, ada peristiwa penting  bagaimana tokoh-tokoh utama NW Anjani menyatakan diri  bergabung dengan Partai Gerindra. Tentu Partai Gerindra menyambut  dengan tangan terbuka dukungan NW karena  ujung-ujungnya tentu agar suara Elektoral Gerindra bertambah secara Signifikan.


" Apapun Argumentasinya setiap rangkaian peristiwa politik tak terlepas ada transaksi politik yang  adil  sebagai bentuk simbiosis mutualisme," imbuh lelaki yang mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB.


Rivalitas Kader Organik vs Diaspora Politik

Halaman:

Editor: Seputar NTB.com

Tags

Terkini

Rannya Abadikan Keindahan Lombok Lewat Lomba Foto

Senin, 4 September 2023 | 09:17 WIB

IMDI NTB Sebut Anies dan Surya Paloh Penghianat!

Jumat, 1 September 2023 | 08:21 WIB
X