Seputarntb.com - Selasa(1/2/22) Menjadi pionir pengembangan usaha pariwisata pedesaan di pulau Lombok, bulan juli tahun 2021 desa wisata Tetebatu direkomendasi untuk mengikuti lomba desa wisata tingkat dunia, program United Nation World Tourism Organisation (UNWTO) Best Tourism Villages.Meskipun tidak lolos sebagai juara namun pemerintah desa, pelaku wisata dan masyarakat Tetebatu tidak patah semangat bahkan makin giat untuk mengembangkan potensi alam dan sumber daya manusianya.
Kusma Adnan yang akrab disapa Uncle Kus, Pemerhati dan Pengelola Tourism Information Center (TIC) wisata menceritakan, desa ini sangat kuat dengan sejarah, budaya serta kearifan lokal warganya yang masih tetap terjaga sampai hari ini. Seiring berjalannya waktu sejak era manual sampai dengan era digital four point 0 (4.0)saat ini para pegiat wisata yang lahir dan tumbuh secara alami terus berinovasi dan berkreasi mengembangkan program program pariwisata berbasis masyarakat (tourism based community) dan ekowisata (eco tourism) menuju pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism).
Selain pembina pula di Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) Tetebatu, Uncle Kus menambahkan, potensi alam yang tersedia seperti air, sungai, perkebunan, sawah, ladang dan hutan kini semua disulap dan dimanfaatkan menjadi objek wisata yang menarik minat para wisatawan.
Masyarakat petani Tersebut yang dulunya hanya mengandalkan lahannya hanya untuk bercocok tanam kini sudah bisa mendapat penghasilan lebih dari tanah garapan dan kampung halamannya dengan sedikit bernuansa wisata,membuat spot photo, warung warung kopi dan homestay.
Rumah-rumah penduduk yang dulu agak kumuh kini nampak asri dan tertata dengan hadirnya program kampung wisata yg digagas oleh para pegiat wisata yang ada disana.
Mata pencaharian penduduk yg tinggal dipinggiran hutan pun kini tak lagi menebangi pohon pohon dan ranting kayu untuk memasak, dijual menjadi kayu bakar, arang dan bahan bangunan.
Sejak masuknya pariwisata banyak anak-anak muda disana beralih profesi sebagai tour guide dan tour operator dengan menawarkan paket paket wisata alam dan tracking ke rinjani.
Hutan-hutan yang dulu tak terurus, kini telah berubah wujud menjadi taman taman wisata yang cantik, indah,sehat dan lestari.
Pola hidup masyarakat pedesaan di pinggiran hutan Tetebatu jauh berubah dari kebiasaan sebelumnya. Kini mereka sadar akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan,menjaga kebersihan.
Bukit bukit yg gundul akibat ilegal loging kini telah dimanfaatkan menjadi sarana camping ground dan sport tourism seperti sirkuit sepeda yg berkelas, arena motor cross bahkan menjadi arena offroad para jeeper.
Pasca terpilihnya menjadi salah satu kandidat kini terus dibanjiri oleh wisatawan domestik dan rombongan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia seperti Riau, Batubara, Kalimantan dll.
Ditempat terpisah, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah(BPPD) Lotim, Muhammad Nusrandi mengatakan, walaupun Tetebatu tidak lolos menjadi desa wisata terbaik dunia, namun sudah berusaha semaksimal mungkin dan sudah bangga mewakili karna tidak semua desa di indonesia jadi duta untuk mewakili."Bukan hanya desa Tetebatu, banyak lagi dilotim yang akan berbenah menghadirkan potensi desanya nanti" tutup Nursandi. (idok)