Seputarntb.com - Guna menunjang dan meng akselerasi pembangunan serta mobilitas barang, mulai tanggal 10 Juni 2022 Sekongkang Trans membuka jalur Telong Elong, Kecamatan Jerowaru menuju ke Labu Lalar, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Informasi itu dimuat oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah pada unggahan akun Facebook miliknya pada 29 Mei 2022.
Hal itu ia lakukan agar KSB berbenah dan menyiapkan atraksi untuk penyebrangan ke Mandalika juga semakin banyak, menanggapi hal tersebut, Dewan Pimpinan Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia(DPD KNTI) Lombok Timur, Ory Dedy Sopian angkat bicara terkait dibukanya rute penyeberangan Kapal Cepat Benete Sumbawa Barat-Telong Elong pulang pergi (PP) .
Selain itu, ia meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah segera meninjau ulang serta mempertimbangkan rencana tersebut karena dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan nelayan budidaya dan nelayan tangkap.
Laki-laki yang kerap disapa Bung Dedy tersebut sangat menyayangkan pemprov NTB yang kurang melibatkan unsur masyarakat dalam menentukan kebijakan tersebut. Ia mengatakan bahwa jalur penyeberangan kapal ini adalah zona budidaya dan zona tangkap yang tentunya akan sangat mengganggu kegiatan nelayan Teluk Jukung.
"Lalu lalang kapal cepat ini dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan para pembudidaya lobster yang berada di kawasan Teluk Jukung sekitarnya, " katanya ketika konsolidasi dengan warga Jerowaru pada Sabtu (4/6/22).
Selain itu, kebijakan ini menciderai Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau KecilĀ (RZWP3K) yang mengatur soal tata ruang laut berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Maka penting untuk mempertimbangkan keberlanjutan perekonomian yang berkelanjutan bagi nelayan Kawasan Teluk Jukung dan sekitarnya dengan meninjau ulang kebijakan ini.
"Adanya transportasi laut ini memang sangat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di sektor wisata namun sedikit mengabaikan keberlangsungan ekonomi nelayan sebab jalur yang akan dilewati oleh kapal ini adalah zona tangkap dan zona budidaya terlebih lagi kawasan Telong Elong sudah termasuk dalam kebijakan pengembangan ekonomi nasional yakni dinobatkan menjadi kampung lobster, maka harus ada alternatif lain terkait lokasi dermaga sandar, " tegasnya.
Oleh karena itu, ia meminta Pemprov segera meninjau ulang kebijakan ini dengan memilih lokasi dermaga sandar yang tidak mengganggu kegiatan nelayan sekitar Teluk Jukung. Lokasi lain yang bisa menjadi alternatif dermaga sandar kapal cepat ini yakni dermaga Kampung Baru, Tanjung Luar.
"Dalam hal ini kami DPD KNTI Lotim mendukung rencana dibukanya rute penyeberangan ini dengan harapan tidak mengganggu aktifitas nelayan sekitar, baik nelayan tangkap maupun budidaya, maka harus ada lokasi yang lebih tepat contohnya dermaga kampung baru Tanjung Luar," pungkasnya. (Citra)