Selebrasi Champions Pemain Official Dan Managen Vamos Mataram |
JOGJAKARTA, SEPUTARNTB. Vamos Mataram sudah lama mendambakan untuk memboyong piala Profesional Futsal League (PFL) Ke Mataram. Ambisinya itu terlihat sejak PFL 2016. Hanya
saja ambisinya tahun lalu kandas denga Black Steel Manokwari lewat adu penalti.
Vamos Mataram FC yang
haus akan juara menjalani awal liga dengan terseok-seok. Tak ingin tertinggal
poin lebih jauh, Vamos Mataram langsung merombak tim besar-besaran.
Mereka mendatangkan
pelatih dari Belanda Hicham Ben Hamou dan dua pemain asing. Yaitu, Abedin Ali
Amir dari Irak dan El Khattach Khalid dari Belanda. Hasilnya
cukup mengejutkan, Vamos langsung bertengger menjadi juara grup A di kasta
tertinggi grup A.
Haus juara
itu terobati ketika mereka menghadapi Permata Indah Manokwari di partai final
di GOR UNY, Jogjakarta, kemarin (14/5). Mereka membantai klub asal Papua itu
dengan skor telak 8-3.
Delapan
gol Vamos dicetak Andriyana Ekayana di menit ke-19', Syahidansyah Lubis 23’, Iqbal
Iskandar 25’ dan 39’, Ali Abedin 28’, Muhammad Nazil 29’, Khalid El Hattach
36’, serta Bayu Saptaji 38’.
Sementara
itu, tiga gol Permata Indah Manokwari dicetak Rahmat Arsyad di menit ke-19' dan
32’, serta Eko Sutrisno di menit ke-37'.
Pertandingan
dimulai dengan cukup alot untuk Vamos. Pasukan Hicham Ben Hammou mendominasi sejak
awal laga. Namun, menguasai laga tak menjamin mereka bisa mencetak gol.
Malahan, mereka justru ketinggalan lebih dulu melalui Rahmat Arsyad di menit
ke-19'. Rahmat memanfaatkan keteledoran para pemain Vamos saat memainkan
bola di daerah sendiri.
Gol
Permata tampaknya memberi efek kejut bagi Ilham Ramadhyan Putra CS. Mereka
semakin mengintensifkan serangan. Para pemain juga mulai berani melakukan
penetrasi ke pertahanan Permata.
Tak
berselisih lama dari gol Rahmat, Andriyana Ekayana menyamakan kedudukan menjadi
1-1. Skor itu bertahan hingga turun minum.
Vamos mampu
membaca permainan lawan. Mereka semakin nyaman menjalankan permainannya.
Syahidansyah Lubis pun mampu membawa Vamos unggul 2-1 di menit ke-23'.
Unggul 2-1
membuat Vamos semakin percaya diri. Di menit ke-25, umpan long Andriyana
Ekayana dari belakang menuju depan gawang kiper Permata Gerry Ferdinandus
disambut sundulan Iqbal Iskandar. Vamos pun semakin meninggalkan Permata 3-1.
Permata
semakin terpojok. Pergerakan Khalid dari sisi kanan lapangan tak bisa
dibendung. Di menit ke-28, dia dengan bebas mengirim umpan ke sayap kiri menuju
Ali Abedin yang berdiri bebas. Vamos pun unggul 4-1.
Ketinggalan
jauh membuat Permata berbuat kesalahan. Di menit ke-29, tendangan kiper
Vamos Muhammad Nazil dari depan gawangnya tak bisa diantisipasi kiper Permata
Niko Wijaya. Vamos pun makin tak terkejar dengan skor 5-1.
Namun,
panasnya laga final membuat semangat Permata masih terus menyala. Mereka terus
memberikan perlawanan. Rahmat kembali mencetak gol di menit ke-32 membuat
timnya memperpendek jarak menjadi 5-2. Gol balasan itu membuat Vamos semakin
terlecut. Khalid menambah gol di menit ke-36.
Meski Eko
Sutrisno yang memperpendek jarak menjadi 3-6, dua gol Vamos dari Bayu Saptaji
di menit ke-38 dan Iqbal di menit ke-39 membuat perlawanan Permata sia-sia.
Vamos pun keluar sebagai juara Pro Futsal League 2017.
Usai laga, pelatih
Permata Indah Manokwari Arif Kurniawan mengatakan, Vamos bermain apik dan rapi
sejak menit awal. Mereka menguasai permainan.
” Tapi, kami berusaha untuk
mengimbanginya dan mengakhiri babak pertama draw 1-1,” kata Arif kepada
wartawan, kemarin.
Namun, dua gol cepat
Vamos dari serangan baliknya membuat mental pemain down.
”Long pass yang cepat diterapkan Vamos mampu mengubah mental
pamain drop,” bebernya.
Meski kalah, Arif
tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Mereka bisa meraih juara dua itu
sudah luar biasa.
” Perjuangan untuk bisa meraih
runner up di PFL tidaklah mudah. Mereka telah berjuang sampai disin.
Saya salut dengan mereka, ” ujarnya
.
Ditempat yang sama
pelatih Vamos Mataram Hicham Ben Hammou menganggap gelar PFL 2017 hasil kerja
keras para pemain. Para pemain sudah berusaha meraihnya dengan keringat dan air
mata. ”Mereka layak mendapatkannya,” katanya.
Saat baru memasuki
final four, Hicham menduga Permata Indah Manokwari yang akan tembus ke final.
Menurutunya, permainan Permata sangat koletif. Fighting dan spririt menjadi
kekuatan mereka. ”Pertandingan ini sangat ketat meski skornya 8-3,” ujarnya.
Kunci kemenangan itu
berawal dari analisisnya yang baik terhadap strategi yang akan dimainkan di
lapangan. Kekuatan Permata ada di Rahmat Arsyad dan Fhandy Permana.